Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY melunak terkait kelanjutan pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Solo-Bawen.
Meski pembangunan tersebut sedikit meleset dari target, namun para anggota dewan memaklumi jika mundurnya pembangunan tersebut akibat adanya pandemi Covid-19.
Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana menyampaikan, untuk saat ini semua pihak harus saling memaklumi atas kondisi yang terjadi saat ini.
Kawasan Monumen Jogja Kembali (Monjali ) (earth.google.com)
Menurutnya, koordinasi yang baik lintas sektor menjadi kunci utama dalam pengerjaan proyek negara tersebut. Ia juga menekankan supaya tidak saling menyalahkan antarsektor.
Misalnya, lanjut dia, mengenai proses konsultasi publik terkait pembebasan lahan atau desakan dari masyarakat itu sendiri.
“Harus sama-sama memaklumi. Karena dimasa pandemi seperti saat ini banyak proyek yang meleset dari rencana,” katanya saat ditemui di gedung DPRD DIY, Senin (15/6/2020).
Meski begitu, pihaknya sangat mendukung supaya pengerjaan proyek tol dengan nilai investasi sebesar Rp19 triliun tersebut segera diselesaikan.
Sementara bagi masyarakat yang masih dalam proses konsultasi publik, Politisi PKS ini meminta supaya bersabar dan tenang
“Karena proses ini kan sempat berhenti di awal-awal pandemi. Jadi harap maklum saja,” terang dia.
Perlu diketahui, untuk tahapan konsultasi publik pembangunan Tol Jogja-Solo-Bawen, Maret lalu seharusnya sudah rampung semua.
Sehingga April kemarin bisa keluar Izin Penetapan Lokasi (IPL) dari Gubernur DIY sudah keluar, untuk selanjutnya dilakukan pembangunan konstruksi.
Tentu kami semua berharap itu bisa segera diselesaikan,” terang dia.
Saat disinggung pembangunan awal justru dilakukan di Kabupaten Boyolali terlebih dahulu, ia mengaku tidak mempersoalkan hal itu.
“Tidak masalah, ya kami menyadari. Beberapa administrasi masih belum beres,” pungkasnya.ย (*)